Bila sebelumnya kita telah membahas mengenai salah satu kursi antik yang terkenal akan kenyamanannya, yakni kursi antik bergere, maka tidaklah lengkap jika kita tidak membahas mengenai salah satu kursi yang sebenarnya merupakan generasi pendahulu dari kursi yang sebelumnya kita bahas. Kursi yang akan kita bicarakan adalah kursi antik fauteuil, cukup sulit memang untuk menyebut namanya saja, namun di balik nama tersebut mengandung sebuah makna yang mendalam tentang arti sebuah keindahan. Nama fauteuil sendiri jika coba kita ucapkan dengan lidah kita sendiri sebenarnya akan berbunyi foe-toy atau futoi jika bunyi kata sebenarnya kita tuliskan. Nama yang akan sangat sulit untuk diucapkan khususnya bagi lidah orang Indonesia.
Apabila kita membandingkan antara kursi antik fauteuil dengan bergere, akan nampak beberapa kemiripan dari desain yang dibawa keduanya. Bisa dikatakan kedua kursi ini ikut membawa serta satu tujuan desain yang sama, yakni mengenai fitur kenyamanan yang menjadi titik temu keduanya. Jika dilihat dari sisi bentuk atau model, kursi antik satu ini lebih memiliki kesan yang ringan dan sederhana jika dibandingkan dengan bergere. Kesan seperti ini dapat timbul karena fauteuil datang dengan desain lengan kursi terbuka atau hampir serupa seperti pada kursi-kursi konvensional yang ada sekarang ini. Sementara desain pada sandaran dan bantalan kursi bisa dikatakan hampir serupa.
Bila kita berbicara mengenai awal mula penciptaan desain, kursi antik fauteuil ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1600an di Perancis, hingga akhir masa kekuasaan Louis Ke-14. Tidak hanya berhenti di situ, desain kursi antik ini juga mengalami segenap perkembangan desain pada abad ke-18 sehingga mempunyai desain yang lebih bervariasi, ringan, dan anggun. Pada awal kemunculannya, kursi ini membawa desain sandaran kursi yang berbentuk persegi dan berukuran agak lebih tinggi dari yang terlihat pada gambar, model seperti ini biasa disebut fauteuil à la reine atau bisa diartikan sebagai kursi berlengan ratu.
Seiring dengan perkembangan desainnya, ada beberapa pengembangan desain yang bisa disebutkan satu persatu, antara lain lengan kursi yang pada beberapa model dilapisi bahan kain. Kemudian tentu saja bentuk-bentuk sandaran kursi yang bervariasi dari yang awalnya kotak, kemudian lebih diperhalus dengan bentuk agak tumpul pada sisi-sisinya. Model dengan bentuk sandaran yang berbentuk lingkaran atau lonjong juga merupakan salah satu bentuk perkembangan desainnya.
Bila dilihat dari desain dan bentuknya, bisa dikatakan kursi antik fauteuil ikut berperan serta mempengaruhi desain-desain kursi modern yang kita lihat selama ini. Dengan demikian kursi antik satu ini dapat menjadi salah satu furnitur antik idaman yang wajib anda miliki, jika anda benar-benar seorang pecinta furnitur antik sejati. Semoga dengan pembahasan singkat ini, anda dapat memperluas wawasan dan juga menambah inspirasi, terutama berkaitan dengan furnitur antik bersejarah.
Sumber gambar:
rubylane.com
studyblue.com